Kejadian ini sudah lama sekali, tapi kadang aku juga sempet terbayang lagi pada saat aku bercinta dengan cewek lesbi. Kejadian ini berawal dari diperkenalkan oleh saudaraku kepada seorang cewek cantik, manis dan sexy lagi, yang pasti setiap cowok yang lihat dia akan melotot dan menelan ludah akan keindahan tubuhnya. Bibirnya yang merah sensual, payudara yang montok, kencang, dan sekel, pantatnya yang sexy serta tubuhnya yang sangat aduhai. Pada suatu hari dia berkunjung kerumah aku dan suruh aku menemani dia dirumahnya, karena enggak ada siapa-siapa, orang tuanya lagi ada kepentingan. Mulanya dia mau mengajak temannya Desy yang juga teman aku, tapi dianya tak ada. Dari perbincangan aku dengan Wina akhirnya aku mau diajak ke rumahnya. Tak lama kemudian aku sudah berada dirumahnya yang mewah sekali maklum dia anak orang kaya dan anak satu-satunya jadi sangat dimanja sekali. Tak lama kemudian dia bertanya: “Hey Dewa kamu dapat Bantu aku enggak?” tanyanya, “Bantu apa win..?” kataku. “Ntar deh kamu pasti tahu?,” “Iya apa sih?” tanyaku heran. “Oke deh kita kekamarku aja yah?” sambil dia menuntun aku ke kamarnya. Pas dia buka pintu, aku sangat kaget yang luar bisa aku melihat ada cewek cantik bugil sekali sedang mendesah keenakan, dia sedang mansturbasi, meremas-remas payudaranya sendiri terus menusuk-nusuk vaginanya dengan tangan kanannya. Tiba dia berkata, “Hey.. Win.. Ko..? Lama banget sih datangnya?” “Maaf Linda sayang, aku tadi ke rumah temanku Desy (Desy ini teman baikku, aku juga heran kenapa dia enggak ada dirumahnya, apa ini mungkin sudah rencananya kali, gumamku dalam hati)” “Ooo begituu..?,” kata Linda (Linda ini adalah teman lesbinya Mbak Wina). “Gimana kita mulai saja yah..?,” kata Mbak Wina, pada Linda yang rasanya ingin banget vaginanya dijilat. Terus aku yang dari tadi diam hanya dapat menelan ludah, dengan nafasku yang tersenggal-senggal, apalagi di depan mataku sendiri Mbak Wina ikut-ikutan telanjang pula sampai tak sehelai benang pun melekatanya ditubuhnya.
Makin cepat detak jantungku bergetar saking nafsu lihat cewek cantik bugil lagi lesbian, ditambah adik kecilku juga ikutan bangun dan rasanya ingin ikutan keluar dari celanaku untuk melihat pemandangan yang wowww..!!indah dan enak dipandang mata. Lalu mereka berdua bercumbu, saling memadu kasih, saling cium, dan saling meremas. “Ooohh.. Begini yah.. Cewek lesbi lagi bercinta walaupun pernah kulihat di VCD porno tapi kali ini benar-benar melihat secara langsung,” dalam hatiku bicara. “Kak Wina kita 69-an yukk.. ,” kata Linda. Tanpa ba.. Bi.. Bu.. Be.. Bo.. Langsung aja mereka berdua merubah posisi, saling memakan vaginanya masing-masing. “Ooohh.. Mmhh.. Aahh.. Ttruus.. Kaakk.. Yang.. Dalam.. Jilat.. Kritorisku.. Ennaakk.. Sekalii..,” suara erangan Linda. Aku sunguh sangat terpesona melihat mereka berdua bergulat, aku akui memang Mbak Wina itu sudah mahir dan pandai sekali memainkan lidahnya. “Mmhh.. Aahh.. Ooohh.. Yyess.. terus.. Donngg.. Linn.. Kamuu.. Harus banyaakk.. Berlatih.. Yang mantap jilatnya.. Yaa..?” “Iyah kakk..?” timpal Linda. “Kak sudah dong ahh.. Rasanya vagina Linda sudah kepengen banget nih dimasukin penisnya Mas Dewa.. En.. Kak..? Tuh.. Dewaa.. Dari tadi penisnya sudah ngaceng banget.. Kayaknya Kak Wina, penis Dewa ingin masuk deh ama vagina-vagina kita, enggak apa-apa kan kak..?” tanya Linda ke Mbak Wina sambil dia memohon agar ia diizinkan dirinya untuk dientot vaginanya.
Sebenarnya Kak Wina sangat keberatan sekali keinginan teman lesbinya itu, tapi apa daya, dia merenget minta dientot vaginanya oleh penisnya Mas Dewa, karena demi untuk keutuhan hubungan mereka maka Kak Wina pun mengizinkannya, lagian Kak Wina pun kelihatanya ingin juga vaginanya dimasukin penisku. “Iyah.. Iyah.. Deh.. Kalau itu mau mu dan buat kamu senang dan puas, kaka juga akan ikut gembira,” jawab Mbak Wina Lalu Linda bertanya lagi, “Kak sekali-sekali boleh dong yah..!! Kita ngerasain penis yang beneran?” “Iyah nih..! Mbak juga kayaknya ingin banget penisnya Mas Dewa, kelihatannya enak banget,” timpal Kak Wina. Memang aku dari pertama lihat mereka, aku sudah bugil sekali sambil aku mengkocok-kocok penisku sendiri lihat mereja bedua bermain. “Hey.. Dewaa.. Kesini dong sayang.. Bantu kakak yah cinta.. ,” kata Mbak Wina merayuku, terus dia bertanya lagi, “Tadi kan kamu mau.. Bantuan kakak. Nah.. Sekarang saatnya.. Kamu penuhi janjimu cintaa.. Masukin tuhh.. penis kamu ke vaginanya Linda.. ” kata Mbak Wina sambil membimbingku mendekati Linda. “Iyah.. Yah..!!? Mbak Wina mempertegas agar aku benar-benar mau. “Iyah nih Dewa cepet dong masukin penisnya,” kata Linda yang ikutan bicara, “Tapi Kak Wina dan Linda enggak marah kan ama aku,” tanyaku. “Ko..!!marah sih? Emangnya kamu salah apa ama kita-kita,”jawabnya. “Aku.. kan ikutan main ama kalian terus aku masukin penisku, apa boleh itu?” tanyaku bertele-tele sambil aku juga meremas payudaranya Mbak Wina.
“Yah.. Boleh-boleh aja sih, kamu ngentotin vaginanya kita-kita, siapa yang larang kecuali kalau ceweknya menjalin hubungan cinta kasih(pacaran) ama laki-laki, itu tak boleh sebab dia sudah punya pasangan dan berarti dia sudah mengkhianati temannya, gituu..?” jawab Mbak Wina menerangkan secara singkat, tepat dan jelas. Terus sambil kita ngobrol ama mereka, aku meraba-raba seluruh tubuh sexynya Mbak Wina sesekali aku mengelus-elus vaginanya yang sudah basah dan sedangkan Mbak Wina sendiri meremas-remas payudaranya Linda dan mengelus vaginanya Linda. Terus Linda bertanya, “Mas Dewa kalau Mas bisa memuaskan kita berdua, vagina-vagina kita berdua ketagihan sama penisnya Mas Dewa, aku mau mengajak teman cewekku untuk ngentot sama Mas, asal aja Mas jangan mencoba menjalin hubungan (jadi sepasang kekasih) sama mereka, tapi kalau hanya ngentotin aja dan bikin puas nafsunya, kenapa tidak? Iyah.. Kan Kak Wina..?” tanya Linda ama Mbak Wina. “Yup..!! Kamu benar sekali,” jawab Mbak Wina tegas. Maka mendengar Linda bicara begitu terus dipertegas oleh Mbak Wina, aku semakin bernafsu aja, aku terus mencium, menjilat, mengecup, mengelus tubuh mereka berdua, karena aku ingin mereka benar-benar puas dan orgasme berjali-kali.
Dan tibalah saatnya yang aku nanti-nantikan, aku mencoba memasukkan penisku ke vagina meraka berdua, yang pertama aku masukin vaginanya Linda, sebab dari tadi dia yang paling ingin vaginanya dientotin. Sambil membuka kedua kakinya lebar-lebar lalu diangkat ke atas dengan dipegang oleh kedua tangannya, sehingga terlihat lobang kenikmatan surga yang sudah basah dari tadi menunggu penisku masuk. Sedang Mbak Wina sedang berciuman dengan Linda sambil meremas-remas payudaranya Linda. Kemudian aku mencoba memasukan penisku yang akhir.. Dengan lancarnya masuk juga penisku ini ke vaginanya. “Bleess.. bless.. bleess.. awww.. ohh.. aahh.. mhh.. Yess.. ss.. uhh..” erangan Linda “Dewa.. Puasin yah cinta.. vagina Linda, yahh.. Yah..?” sambil dia kelihatannya mendesah keenakan karena aku mulai mendorong penis keluar masuk lubang vaginanya. “Ssshh.. Ooohh.. Aahh.. Eennakk Lliinn.. Daa.. Ccaayyangg..?” desahanku, akibat gesekan penisku sama vaginanya, yang ternyata masih seret juga. “Dewaa.. Cepetin kocokkannyaa.. please.. Yang keras ngentotnyaa..?” ceracau Linda. Yang akhirnya akibat aku dan Linda benar hebat goyangannya, aku merasa ada sesuatu yang maksa untuk keluar, tiba-tiba juga Linda, bicara.. “Ddewww.. Wwaa.. Aakkuu.. mau.. Keluar.. Nihh.. Masukin.. penisnya semuanyaa..?” “Sama linn.. Aku juga mau keluar nih..?” timpalku. Ternyata dia sudah enggak kuat lagi nahan dan.. Ccrrott.. Crrott.. Cccrroott.. Air kenikmatannya keluar.. “Aaarrhhgg.. Aarrgghh.. Aaarrgghh.. Uuuhh.. Eennaakk.. Ssaayyaanngg.. Penis.. Kkamuu..?” ceracaunya disaat dia mencapai pintu surga kenikmatannya. Dan selang beberapa menit aku mau keluar.. “Aaarrghh.. Aarrgghh.. Oohh.. Ohh.. Yyeeaahh.. Enak.. Enaakk.. vaginanya kamu Lindaa..?” dan aku keluarin didalam vaginanya yang ueennakk tenann. Setelah beberapa menit aku ngentot lagi dan sekarang sasaran penisku adalah vaginanya Mbak Wina yang aku ingin banget masukin penisku ke dalam lobang vaginanya yang kayaknya enak sekali.
Lalu kami bertiga mengambil posisi aku terlentang dan Mbak Wina mengulum, menjilat dan mengkocok penisku dengan mulutnya sementara Linda di belakang Mbak Wina sambil memakan dan memainkan vaginanya Mbak Wina dari belakang. Terus Kak Wina pun naik ke atas tubuh aku dan memasukkan penisku ke lobang vaginanya dan akhirnya tenggelamlah penisku ke lobang surga kenikmatannya. Bless.. Bblleess.. Bblleess.. Dengan lancar penisku masuk kevaginanya. Lalu Kak Wina pun mengoyangkan pinggulnya, ke atas dan ke bawah atau memutarkan lobang vaginanya, sesekali juga dia mengocok vaginanya sambil berciuman dengan aku, aku juga enggak tinggal diam aku pegang pantatnya untuk bantu kocokkannya. “Ooohh.. Aaahh.. Mmbakhh.. Eennakk.. teruss.. Dewaa.. Bantuu.. Mmbbaakk.. Ccintaa.. Puasin vagina kakak sayangg..?” ceracaunya. Sementara Linda aku suruh duduk diatas kepalaku dan aku makan habis-habis vaginanya itu sambil tanganku juga meremas-remas payudaranya Kak Wina. “Ttrruus.. Ttruuss.. Dewaa.. Makan.. Maakkaann.. vagina Lindaa.. ,” “Oohh.. Jiilaatt.. Ampee.. Puuaass.. Aahh.. Ssshh.. Ooohh.. ” desahan Linda terus diiringi juga ama desahan, erangan Kak Wina yang semakin gencarnya vaginanya memakan penisku. Dan akhirnya aku ama Kak Wina orgasme secara bersamaan. “Aaarrgg.. Aarghh.. Aaarrgghh.. Eeennakk.. Puaass.. vagina.. Kakakk.. DDewaa..” Saat Kak Wina orgasme dan terjatuh di atas tubuhku. “Sama Kak Wina, Linda, kalian berdua, baik sekali.. Terima kasih Kak..?” sambil aku membelai mereka berdua dengan penuh kasih sayang, kemesraan dan kelembutan. Terus mereka hampir secara bersamaan, “Sama Mas Dewa.. Kamu juga baik sekali.. Ama kita berdua.. Aku ama Kak Wina baru sekarang ngentot ama cowok yang penuh dengan kasih sayang, iyah kan kak..?” tanya Linda. “Iyah sayang..?” timpal Kak Wina. Terus Mbak Wina pun ikut bicara, “Sebenarnya kita berdua yang dibutuhkan bukan saja biologis, tapi hal paling penting adalah, rasa cinta, kasih sayang, kelembutan dan saling pengertian, dan kamu adalah orang yang telah kita berdua idam-idamkan, karena selain kamu dapat melayani biologis, kamu juga pandai sekali memberikan kepuasan lainnya yang sangat penting sekali, aku sangat banyak berterima kasih ama kamu Dewa..? “Iyah sama-sama Kak,” jawabku. Dan terakhir aku lakukan sekali lagi sama mereka berdua dengan cara, aku sedang ngentot vaginanya Linda. Lalu Kak Wina ambil dildo, penis dari plastik..
Yang diikat sebelumnya sama pinggang aku, jadi dipantat aku dipasang lagi semacam penis lalu Mbak Wina pun memasukkan ke dalam lobang vaginanya. “Bleess.. Bleess..!?” Lalu menggenjotnya bersama, pasti pembaca dapat membayangkannya posisiku waktu itu, aku dihimpit diantara dua wanita yang baik hati dan cantik, terus aku geser tubuhku kesamping dan masih dalam posisiku sambil menggenjot vagina Linda, biar Kak Wina bisa ngentot sambil berciuman sama Linda. Saling meremas, menjilat, mencium dengan penuh cinta kasih mereka berdua. Akhiranya kami bertiga lemas setelah pertarungan hebat tersebut. “Makasih yah Dewa kamu mau ngentotin vagina aku dan Linda,” kata Kak Wina. “Aku juga sama kak, Kapan-kapan kalau kakak mau penisku lagi, call aku aja,” tanyaku “Iyah deh cayang, enak yah kalau penis yang benerannya daripada dildo”. “Iyah aku juga sama, makasih banyak,” kata Linda sama berbicara. “Nah Linda kita sekarang selain kita lesbi kita juga bisek, yah kapan-kapan boleh kan ngerasin penis beneran, yah kalau enggak ada yah dildo lagi deh..,” “Tapi enggak senikmat penis yang beneran loh!!,” timpalku.. “Iyah sih,” jawab mereka berdua hampir bersamaan.. “Tenang aja Dewa, kalau kamu ingin vagina cewek lainnya, ntar aku kenalin deh ama teman cewekku lagi, itu juga kalau teman kakak mau? Barangkali mereka mau ama penis kamu, dan kalau kita atau teman cewek lesbiku bosan dengan dildo, aku pinjam yah penis kamu, buat muasin vagina-vagina kami semua..,” kata Mbak Wina. “Yuup..!! “jawabku “Aku mau, Aduh kalian memang baik sekali,” timpalku. “Tapi maaf!! Yah Mas Dewa, kamu jangan sekali-sekali menggoda mereka, karena mereka sudah mempunyai pasangannya masing-masing, oke!!,” kata Mbak Wina. “Oke Mbak..?” jawabku tegas. Dan Tamat
Comment